“Implementasi Program Pembelajaran Pesantren Terpadu Dalam Membentuk Akhlak Mulia Peserta Didik” (Studi Multi Kasus di MA Ma’arif NU Kota Blitar dan SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar)

ABSTRAK Tesis dengan judul “Implementasi Program Pembelajaran Pesantren Terpadu Dalam Membentuk Akhlak Mulia Peserta Didik” (Studi Multi Kasus di MA Ma’arif NU Kota Blitar dan SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar) ditulis oleh Ferry Setyawan dengan dibimbing oleh Dr. H. Teguh, M.Ag dan Dr. Agus Zaenul Fitri, M.Pd. Kata kunci: Implementasi, Program pembelajaran, Akhlak mulia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh merosotnya nilai-nilai akhlak mulia peserta didik di Negara ini. Peserta didik sebagai calon pemimpin dimasa yang akan datang seharusnya dibekali dengan nilai-nilai akhlak mulia, supaya dapat mencapai keseimbangan hidup jasmani-rohani, dunia-akhirat serta dapat mewujudkan hubungan kepada Allah (hablun min Allah), hubungan dengan sesama manusia (hablun min an-nas) dan hubungannya dengan lingkungan (hablun min al-alam) dapat terjalin dengan seimbang. Apabila hal tersebut sudah terlaksana dengan seimbang maka akan dapat mewujudkan insan kamil berakhlak mulia yang patut untuk menyandang predikat khalifah fil ardh. Fokus dalam penelitian ini adalah kegiatan keagamaan yang dapat membentuk akhlak mulia peserta didik. Adapun pertanyaan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana implementasi pengajian kitab-kitab akhlak di MA Ma’arif NU Kota Blitar dan SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar?, (2) Bagaimana implementasi shalat berjamaah di MA Ma’arif NU Kota Blitar dan SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar?, (3) Bagaimana implementasi pembiasaan akhlak mulia peserta didik kepada guru di MA Ma’arif NU Kota Blitar dan SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar?, dan (4) Bagaimana implementasi pembiasaan akhlak mulia peserta didik kepada lingkungan di MA Ma’arif NU Kota Blitar dan SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar? Metode penelitian; pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian multi kasus. Prosedur pengumpulan data meliputi observasi partisipan, wawancara mendalam (indeph interview), dokumentasi, analisis data tunggal dan analisis data multi kasus. Untuk tekhnik keabsahan data digunakan standar kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan standar konfirmabilitas, termasuk triangulasi sumber dan triangulasi metode. Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan terhadap proses pembentukan akhlak mulia pada peserta didik di sekolah yang mengimplementasikan program pembelajaran pesantren terpadu, sehingga dapat diketahui program pembelajaran apa saja yang dapat mendukung terbentuknya akhlak mulia pada peserta didik. Kesimpulan penelitian ini: (1) Pelaksanaan pengajian kitab-kitab akhlak di MA Ma’arif NU Kota Blitar dan SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar memiliki titik perbedaan meskipun juga ada persamaannya, model pengajian kitab-kitab akhlak di MA Ma’arif NU Kota Blitar menerapkan metode bandongan sedangkan yang terlaksana di SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar dengan menggunakan sistem klasikal serta didukung pula dengan metode wetonan, (2) Pelaksanaan shalat maktubah, shalat malam dan shalat dhuha (hablun min Allah) di MA Ma’arif NU Kota Blitar dan SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar wajib dikerjakan dengan berjamaah, (3) Pembiasaan akhlak mulia kepada guru (hablun min an-nas) di MA Ma’arif NU Kota Blitar diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan diperkokoh melalui pelaksanaan pengajian kitab ta’limul muta’alim, kitab al-akhlak li al banin dan didukung dengan pengajian kitab-kitab diniah lainnya. Sedangkan pembiasaan akhlak mulia di SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari dan didukung dengan pelaksanaan pengajian kitab ta’limul muta’alim, kitab adabu alim wa muta’alim dan kitab bidayatul hidayah, dan (4) Pembiasaan akhlak mulia kepada lingkungan (hablun min al-alam) di MA Ma’arif NU Kota Blitar dalam kegiatan sehari-hari melalui kegiatan ro’an kebersihan, piket kelas maupun piket asrama, dan wiyata mandala. Sedangkan pembiasaan akhlak mulia kepada lingkungan di SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar diimplementasikan dalam kegiatan sehari-hari melalui kegiatan ro’an kebersihan, piket kelas maupun piket asrama, dan kegiatan bakti sosial. Jadi, akhlak mulia peserta didik dapat dibentuk dan diupayakan melalui internalisasi nilai-nilai keagamaan melalui pengajian kitab-kitab akhlak dan melalui pembiasaan-pembiasaan akhlak mulia yang dilaksanakan secara istiqamah. Implikasi dalam penelitian ini adalah mendukung teori Ahmad Amin, bahwa dalam pembentukan akhlak mulia dapat diupayakan dengan: meluaskan lingkungan berfikir, dalam penelitian ini melalui pengajian kitab-kitab akhlak, mendekatkan diri kepada Allah, dalam penelitian ini melalui pembiasaan shalat berjamaah, keteladanan orang-orang terpilih, dalam penelitian ini melalui keteladanan pengasuh dan para guru. Penelitian ini memberikan kontribusi bahwa pembentukan akhlak mulia selain yang dikemukakan Ahmad Amin tersebut dapat ditunjang melalui pembiasaan akhlak mulia baik kepada sesama manusia (hablun min al-nas) maupun kepada lingkungan (hablun min al-alam)